City tour pasca digelarnya Zhenghe International Peace Forum : Masjid Muhammad Cheng ho simbol etnik muslim Tionghoa



Surabaya (17/7)  Untuk.menambah tercapainya tujuan Zhenghe International Peace Forum di Indonesia, diadakan pula city tour, yang mana dapat memahamkan dan mengenalkan secara  nyata berbagai presentasi dan diskusi yang telah dilakukan dihari pertama dan kedua.

Masjid Muhammad Cheng Ho  menjadi tempat kedua yang dikunjungi setelah Makam Sunan Ampel. Masjid ini dikenal sebagai masjid pertama di Indonesia yang mempergunakan nama muslim Tionghoa. Masjid yang berdiri sejak tahun 2002 ini dibangun menyerupai dari bentuk Masjid Niu Jie yang berumur kurang lebih 1000 tahun,  dibangun pada tahun 996 Masehi di Beijing.


 Ruangan pada bagian depan bangunan utama yang dipergunakan oleh imam untuk memimpin sholat dan khotbah sengaja dibentuk seperti pintu gereja, ini menunjukan bahwa islam memiliki toleransi tinggi terhadap kepercayaan lain.

Uniknya masjid ini tidak memiliki pintu, Bpk. Hasan Basri S.Sos.I selaku Ketua Pelaksana Harian menuturkan, “Masjid pada umumnya memiliki pintu walaupun didalam arena ada pagar. Mengapa ada pagar tapi tidak ada pintu? karena di Masjid kita tidak boleh ngomong khilafiyah, golongan, fiqo, kelompok. Jadi di Masjid itu, siapapun yang jadi imam harus sami'na wa atho'na”.



Selanjutnya ketika ditanya mengenai arsitektur nya, beliau mengatakan “ kalo kita ngomong kenapa masjid ini kok berarsitektur Tiongkok? Pertama karena untuk syi’ar muslim Tionghoa, untuk merangkul semua orang bisa belajar disini”. Selain itu beliau juga menyebutkan bahwa Islam dan Tionghoa itu dekat,karena Pada bagian atas bangunan utama yang berbentuk segi 8 (pat kwa) dalam bahasa Tionghoa yang berarti jaya dan keberuntungan. Sama seperti rumah laba-laba yang menyelamatkan Nabi muhammad SAW dari kaum kafir quraish. (eg)

Komentar