Surabaya, 16/09/19. Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan acara Seminar Nasional di ruang Ibnu Khaldun lantai 3 fisip dengan tema, "Rekonstruksi Moral Bangsa Dalam Menyikapi Multikulturalisme di Indonesia". Himapol mengundang Alvin Afif Muhtar selaku mahasiswa ilmu politik semester 7 sebagai Moderator. Dr. S. Agus Santoso, M. Ap, selaku dosen fisip, sebagai Narasumber pertama, serta Prof Akh. Muzakki, M. Ag, Grad. Dip. SEA, M. Phil, Ph. D, selaku Dekan fisip sebagai Narasumber kedua.
Indonesia yang merupakan Negara dengan multikulturalisme, seminar nasional himapol diadakan sebagai rasa kepedulian terhadap isu-isu multikulturalisme di Indonesia. "kami dari himapol mengadakan acara seminar nasional dengan tema tersebut, sebagai kepedulian kami terhadap isu-isu multikulturalisme yang sekarang beredar bebas dan menjadi sangat panas diantara masyarakat, terkhususnya dari kaca mata mahasiswa fisip UIN Sunan Ampel Surabaya". Tutur Haris selaku ketua pelaksana.
Salah satu isi acara tersebut adalah sebagai bangsa Indonesia maka sudah sewajarnya untuk mencintai negara Indonesia, meskipun rakyat berbeda-beda tapi tetap satu Tunggal Ika. Sebagaimana dikatakan Bapak Agus selaku narasumber "kita sebagai bangsa Indonesia harus mencintai Indonesia, yang mana dalam perbedaan-perbedaan Indonesia tentu banyak suku, bangsa dan lain sebagainya, perbedaan itu boleh, namun kita tetap Bhineka Tunggal Ika."
"apa yang saya sampaikan tadi dalam merekonstruksi kita awalilah dengan penanaman pendidikan karakter sejak dini, baik pendidikan lembaga formal maupun tidak, pendidikan karakter ini sangat penting, sebagai mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik, harus banyak belajar, dalam hal ini apa yang dinamakan dengan tradisi atau yang kita kenal dengan tiga pilar. Pilar Aktivis, pilar Akademis dan pilar Religius ini sesungguhnya membentuk karakter-karakter sehingga nanti ketika keluar dari kampus bisa memiliki karakter-karakter yg baik. Kepada mahasiswa bolehlah sampaikan aspirasi-aspirasi kalian asalkan sesuai dengan koridor-koridor yang telah ditentukan,boleh mengkritik asalkan tidak menyalahi peraturan demi kemajuan bangsa Indonesia. " Imbuhnya. (ras/lhm)
Komentar
Posting Komentar