Sumber. https://images.app.goo.gl/dDnM4WL7Dq6Je4scA
Oleh. Nabela Putri W
Kehidupan manusia tidak dapat
terpisahkan dengan peranan manusia sebagai makhluk sosial, dimana manusia
membutuhkan manusia lainnya. Manusia saling berinteraksi, seperti individu
berinteraksi dengan individu lain, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok. Adanya interaksi sosial pasti akan menimbulkan kontroversi
kehidupan, salah satunya pada masa remaja. Banyak pengalaman dimasa remaja yang
naik-turun, karena dunia remaja sudah mulai mengalami interaksi individu atau
kelompok yang lebih luas.
Salah satu kontroversi kehidupan
masa remaja adalah verbal bullying. Bully jenis ini biasa
dilakukan oleh teman di sekolahnya. Mereka mengatakan apa yang seharusnya tidak
dikatakan seperti mengejek, memaki, memanggil dengan nama julukan yang tidak
pantas, bahkan mengancam korban.
Dikutip dalam berita harian CNN
Indonesia, menurut psikologis Liza Marielly Djaprie "Efeknya tidak ada
mimisan, bengep, seperti intimidasi fisik ke dalamnya (jiwa), kena banget. Oleh
sebab itu biasanya tingkat bunuh diri paling banyak berasal dari cyber
bullying dan verbal bullying". Adanya pernyataan tersebut
tandanya verbal bullying lebih kejam dari pada pembullyan fisik. Mereka
korban bully akan terus mendengar perkataan yang menyakiti hatinya dan
lama kelamaan perkataan itu akan terngiang. Sehingga membuatnya trauma untuk
berada dilingkungan tersebut dan merasa insecure ketika berada dalam
keramaian. Akibatnya mereka akan melampiaskan dengan cara selfharm
(menyakiti diri sendiri), depresi dan bahkan mengisolasi diri dari kehidupan
luar. Bahkan parahnya korban verbal bullying akan melakukan bunuh diri
karena merasa asing jika berada di lingkungannya.
Maka
dari itu peran orang disekitar sebagai makhluk sosial haruslah melindungi satu
sama lain dan menjaga perasaan setiap insan. Orang disekitar juga harus mampu
merangkul korban, agar ia tidak merasa sendiri. Selain itu, korban juga
dibiasakan untuk tidak mendengarkan perkataan yang buruk. Mencoba menerima dan
memaafkan perbuatan pelaku bullying. Dengan begitu, beban korban akan
merasa lebih ringan.
Komentar
Posting Komentar