Pentingnya Penanganan Psikis di tengah Covid-19


Oleh. Sahrul Abdul Huda

Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 merupakan suatu virus yang menjadi momok menakutkan, khususnya bagi manusia. Dewasa ini, sudah banyak korban berjatuhan sebagai akibat dari pandemi virus ini, hampir setiap hari khususnya di Indonesia. Hampir 14.000 jiwa yang terindikasi positif Covid-19 ini berdasarkan hasil Swab-test. Salah satu bentuk penanganan bagi warga terdampak Covid-19 adalah dengan mensejahterakan faktor psikologi guna mendukung keberlanjutan hidup bagi warga yang terdampak, pun juga mendukung kesehatan fisik. Dalam hal ini, peran faktor psikologi manusia dapat berperan maksimal jika kondisi tubuh individu tersebut stabil dan bebas dari tekanan psikis. Untuk itu, sangatlah penting bagi pasien yang terjangkit Covid-19 dalam menjalani masa perawatan yang intensif guna menstabilkan kondisi pasien yang dimulai dari masa perawatan hingga tahap pemulihan.

Lebih lanjut, pemerintah yang berperan untuk berpartisipasi dalam gerakan memerangi virus ini tidak hanya memberikan bantuan logistik bagi para warga terdampak. Perlu kiranya Pemerintah Indonesia juga menangani permasalahan psikologis pasien positif dan warga masyarakat meski hal ini bukan menjadi kunci utama dalam penanganan Covid-19. Seperti halnya pada pasien positif Covid-19, pasien yang terdampak seharusnya bisa meminimalisir rasa khawatir yang berlebihan agar sistem imun dalam tubuh tidak drop dan terus stabil dari waktu ke waktu. Selain itu, opsi yang juga dapat menjadi alternatif bagi pemerintah dalam usaha memerangi pandemi virus corona ini adalah dengan memberikan edukasi yang dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir laju penyebaran Covid-19. Pada akhirnya hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat perihal Covid-19 dan meminimalisir adanya tindakan yang sengaja di blow-up agar menimbulkan keresahan-keresahan pada masyarakat seperti munculnya berita-berita hoax yang dapat memicu asumsi yang tidak benar.

Komentar